loading...
loading...

Sunday, November 09, 2014

Pengertian Al-Jami' (Menjadikan Pribadi yang Toleran) | Asmaul Husna



Jami’ berasal dari kata jama’ah yang artinya kumpulan, lebih dari satu, banyak. Al-Jami’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan / Menghimpun, yaitu bahwa Allah SWT Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah SWT Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan di manapun Allah SWT berkehendak. Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, diantaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka ragam, termasuk anusia dan lain-lainya, di permukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di padang Mahsyar pada hari kiamat. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 9 :

رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Artinya : “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan maniusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya.” Sesungguhnya Allah SWT tidak menyalahi janji.”

Baca Juga : Makalah Koperasi | Ekonomi

Kemampuan Allah SWT untuk mengumpulkan segala sesuatu tersebut menandakan bahwa Allah adalah Dzat yang sangat luar biasa, yang tidak ada tandingannya di dunia ini. Ini merupakan salah satu bukti bahwa kekuasaan Allah SWT adalah mutlak. Karena Allah mempunyai asma Al-Jami’, isi alam semesta ini yang berupa ruang angkasa, galaksi, gugusan bintang, bumi, lautan, tumbuhan, hewan, manusia, dan makhluk lainnya dapat terkumpul dengan tertib dan rapi. Benda-benda di langit dan di bumi mampu terkumpul dan beredar sesuai dengan tugasnya masing-masing atas perintah Allah SWT. Manusia dikelompokkan dengan suku-suku dan bangsa-bangsa tertentu, sedangkan tumbuhan dan hewan dikelompokkan dari kingdom sampai spesies tertentu. Begitu juga dengan makhluk-makhluk lain seperti jin, iblis, dan malaikat. Allah SWT yang mempunyai asma Al-Jami’ mampu mengumpulkan jin-jin, para iblis, dan para malaikat sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Dia juga mampu mengumpulkan tulang, urat, keringat, darah, otot, dan organ-organ lainnya hingga terhimpun menjadi makhluk yang sempurna seperti manusia.

Baca Juga : Makalah Pernikahan | Pendidikan Agama Islam

Ada dua pelajaran yang dapat kita petik dari asma Allah al-Jami’. Pertama Allah akan mengumpulkan kita nanti pada hari Akhir. Kedua, sebagai khalifah, wakil yang dipercaya Allah untuk mengatur kehidupan alam semesta ini. Kita harus membumikan al-Jami’ dalam kehidupan. Kita harus menjadi katalisator untuk terbentuknya persatuan dan kesatuan mahkluk-makhluk Allah sehingga menjadi satu kesatuan sIstem kehidupan yang harmonis dan saling membutuhkan. contoh perilaku yang dapat diteladani yaitu seperti menjadi pemimpin, mempersatukan orang yang sedang berselisih, hidup bermasyarakat, dll.

Materi Asmaul Husna Lainya :
  1. Al-Wakil (Menjadikan Pribadi yang Bertawakkal)
  2. Al-Karim (Menjadikan Pribadi yang Dermawan)
  3. Al-Mu'min (Menjadikan Pribadi yang Jujur)
  4. Al-Matin (Menjadikan Pribadi yang Tangguh)
  5. Al-'Adl (Menjadikan Pribadi yang Adil)
  6. Al-Akhir (Menjadikan Pribadi yang Bertakwa)
  7. Al-Jami' (Menjadikan Pribadi yang Toleran)

Sekian dan Terima Kasih

Thursday, November 06, 2014

Pengertian Al-Akhir (Menjadikan Pribadi yang Bertakwa) | Asmaul Husna



Al Akhir artinya yang maha akhir yang tidak ada sesuatupun setelah Allah SWT. Dia Maha Kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluknya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah SWT ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintahnya. Nama ini disebutkan di dalam firman-Nya Q.S AL-Hadid ayat 3 :


هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖوَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya : “Dialah Yang Awal dan Akhir Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala seuatu.”

Baca Juga : Upaya Mengurangi Sampah Plastik Dengan 3R (Reduce,Reuse,Recycle) | Karya Ilmiah

Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah SWT akan tetap abadi dan kekal. Keabadian dan kekekalan Allah SWT tersebut menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya tempat bergantung atas segala urusan kita, baik urusan di dunia maupun urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh sangat merugi orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah. Karena sesungguhnya setiap yang ada di langit dan bumi ini akan hancur. Akan tetapi jika kita bersandar penuh pada Sang Maha Kekal, pastinya kita tidak akan hancur dan terjerumus dalam kesesatan.

Apa yang dimiliki oleh hamba-hamba NYA, baik yang bersifat material dan spiritual adalah milik Allah dan akan kembali kepada-NYA. Dan Mahluk-makhluk NYA akan mempertanggung jawabkan bagaimana kita menggunakan dan menjaga apa yang telah dipinjamkan Allah kepada kita selama kita hidup. Hamba yang bertanggung jawab, melakukan perbuatannya dari awal hingga akhir karena ALlah SWT dan demi keridhoan-NYA semata. Orang yang menegaskan al-Akhir akan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tdak ada permintaan selain-Nya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya.

Baca Juga : Download Aplikasi Utilities Untuk PC Terbaru 2020

Meneladani sifat ini berarti kita menyadari bahwa tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah SWT . Karenanya kita harus menyiapkan bekal menempuh hari akhir dengan berbuat amal saleh.

Materi Asmaul Husna Lainya :
  1. Al-Wakil (Menjadikan Pribadi yang Bertawakkal)
  2. Al-Karim (Menjadikan Pribadi yang Dermawan)
  3. Al-Mu'min (Menjadikan Pribadi yang Jujur)
  4. Al-Matin (Menjadikan Pribadi yang Tangguh)
  5. Al-'Adl (Menjadikan Pribadi yang Adil)
  6. Al-Akhir (Menjadikan Pribadi yang Bertakwa)
  7. Al-Jami' (Menjadikan Pribadi yang Toleran)

Semoga Bermanfaat


Sekian dan Terima Kasih

Sunday, November 02, 2014

Pengertian Al-'Adl (Menjadikan Pribadi yang Adil) | Asmaul Husna



Al-'Adl artinya Maha Adil. Al-‘Adl bearasal dari kata ‘adala yang berarti lurus dan sama. Keadillan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apapun dan oleh siapapun. Keadilan Allah SWT juga didasari dengan ilmu Allah SWT yang Maha Luas. Sehingga tidak mungkin keputusan-Nya itu salah. Alloh adalah Pencipta segala keindahan dan keburukan, kebaikan, dan kejahatan. Allah SWT bersifat adil pada ciptaan-Nya, dalam hal ini ada rahasia yang sulit dimengerti. Tetapi setidak-tidaknya, kita memahami bahwa seringkali orang harus mengenal lawan kata dari sesuatu untuk memahaminya.

Baca Juga : Makalah Pernikahan | Pendidikan Agama Islam

Orang yang tidak pernah merasakan kesedihan, tidak akan mengenal kebahagiaan. Jika tidak ada yang buruk, kita tidak akan mengenal keindahan. Baik dan buruk sama pentingnya. Alloh menunjukkan yang satu dengan yang lain, yang benar dengan yang salah, dan menunjukkan kepada kita akibat dari masing-masingnya. Dia memperlihatkan pahala sebagai lawan kata dari siksaan. Lalu dipersilakan-Nya kita untuk menggunakan penilaian kita sendiri. Sesuai dengan takdirnya, masing-masing mendapatkan keselamatan dalam penderitaan dan rasa sakit, atau kutukan dalam kekayaan. Alloh mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk-Nya. Hanya Alloh yang mengetahui nasib kita. Perwujudan dari nasib itu adalah keadilan-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-An’am ayat 115 :

وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلا لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya : “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Baca Juga : Kata Plesetan Lucu Dari Berbagai Sumber

Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang menunjukan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih. dan seorang yang adil selalu berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya. Maka orang yang adil akan melakukan sesuatu yang patut, tidak sewenang-wenang dan berusaha memutuskan perkara secara adil sesuai hukum yang berlaku, tidak memihak kepada siapapun dalam memutuskan suatu perkara, membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah. Adil juga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya.

Baca Juga : Modul Perawatan PC Lengkap | TKJ

Perilaku yang dapat diteladani :
  1. Yang pertama Adil terhadap Allah Ta’ala, yaitu dengan tidak berbuat syirik dalam beribadah kepada-Nya, mengimani nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, menaati-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya, senantiasa berdzikir dan tidak melupakan-Nya serta mensyukuri nikmat-nikmatNya dan tidak mengingkarinya.
  2. Yang kedua Adil terhadap sesama manusia, yaitu dengan memberikan hak-hak mereka dengan sempurna tanpa menzhaliminya, sesuai dengan apa yang menjadi haknya.
  3. Yang ketiga Adil terhadap keluarga (anak dan istri), yaitu dengan tidak melebihkan dan mengutamakan salah seorang di antara mereka atas yang lainnya atau kepada sebagian atas sebagian yang lainnya.
  4. Yang keempat Adil dalam perkataan, yaitu dengan berkata baik dan jujur tidak berdusta, berkata kasar, bersumpah palsu, mengghibah saudara seiman dan lain-lain.
  5. Yang kelima Adil dalam berkeyakinan, yaitu dengan meyakini perkara-perkara yang disebutkan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah yang shahih dengan keyakinan yang pasti tanpa keraguan sedikitpun dan tidak meyakini hal-hal yang tidak benar yang menyelisihi keduanya.
  6. Yang keenam Adil dalam menetapkan hukum dan memutuskan perselisihan yang terjadi antara sesama manusia, yaitu dengan menjadikan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber hukum dan pemutus perkara tersebut.
Materi Asmaul Husna Lainya :
  1. Al-Wakil (Menjadikan Pribadi yang Bertawakkal)
  2. Al-Karim (Menjadikan Pribadi yang Dermawan)
  3. Al-Mu'min (Menjadikan Pribadi yang Jujur)
  4. Al-Matin (Menjadikan Pribadi yang Tangguh)
  5. Al-'Adl (Menjadikan Pribadi yang Adil)
  6. Al-Akhir (Menjadikan Pribadi yang Bertakwa)
  7. Al-Jami' (Menjadikan Pribadi yang Toleran)

Semoga Bermanfaat


Sekian dan Terima Kasih